Diara
6 min readJun 3, 2024
Benang merah dan Rindu.

Kau percaya akan takdir?

Saat usiaku menginjak angka 21 tahun, aku tak percaya dengan semua itu. Menurutmu siapa yang akan mengalami takdir dari pertemuan berulang bila ‘Benang merahnya’ telah terputus? Fikirku begitu. Karena contoh sederhananya, aku beberapa kali meninggalkan temanku dulu, ada fase dimana diriku ditinggalkan oleh mereka pula, dan hasilnya aku tak pernah melihat mereka lagi, secara tak langsung aku maupun mereka, memutuskan ‘Si Benang’ merah sebelum benang itu mengikat dengan erat hingga sesak. Dan maukah kau membaca cerita ini? Aku ingin menceritakan sesuatu, yang membuatku bertanya-tanya, apakah dia adalah takdirku, ataukah bukan.

Aku bertemu dengannya, disaat hatiku masih berduka, berduka atas perginya mantan kekasihku. Ah, anggap saja dia sudah mati. Aku malas membicarakan Si Bedebah itu.

Disaat hatiku tengah gelisah galau merana, aku dipertemukan dengan Dia, yang memiliki sifat yang jarang ku temui pada lelaki manapun. Dia seorang pendengar yang baik, kepedulian yang sangat tinggi, dan dia itu seorang people pleaser. Lucu sekali, ketika Dia adalah manusia paling baik, dipertemukan denganku yang baru saja patah hati.

Tentu saja segalanya dimulai dari rasa kasihan.

Aku mengeluarkan skill isengku untuk mendekatinya, aku hanya berharap bisa berteman, karna kufikir toh aku juga membutuhkan psikologi dadakan yang gratis, maka… mengapa tidak?

Namun kesan pertamaku padanya tak terlalu bagus, dia adalah seseorang yang dulunya ku takuti, singkatnya dulu aku pernah melihatnya sekadar melintas dengan pakaian serba hitam, dan karakter pendiamnya cukup membuat ku terintimidasi. Apalagi dia memang memperhatikanku, dia juga sering sekali pe-pergian, aku tak memiliki waktu banyak untuk berbicara dengannya.

Tetapi hubungan kami malah berkembang seiring waktu, dia menawarkan keamanan dan kenyamanan. Memang wanita mana yang tak tertarik? Apalagi baru patah hati, bukankah baik? Ah ya jangan anggap aku wanita yang jahat. Saat itu aku memang telah melupakan mantan kekasihku karena ‘Obat cinta’ darinya mampu menyembuhkan segalanya.

Aku memang seorang yang berlebihan, tetapi itulah kelebihan ‘Lelakiku.’

Ya, kami saat itu akhirnya meresmikan hubungan kami, karena dia takut aku direbut oleh orang lain, padahal dia mendapat firasat itu juga dari mimpinya yang menurutku lucu. Karena, aku tak akan pernah bisa melangkah darinya, seandainya saja jika ada orang yang akan merebutku nantinya.

Lalu suatu hari, aku mendapatkan sedikit labrakan dari manusia yang menyukainya. Sialnya Dia ini adalah seseorang yang mampu menarik orang lain lewat sifat diamnya itu untuk mendekat. Sungguh kepribadian yang menjengkelkan, apalagi untuk seorang pecemburu seperti ku. Untungnya aku pandai bertarung. Haha.

Dia tahu, aku mendapatkan perlakuan yang tak enak. Bahkan orang terdekatnya tak menyukaiku, karena memang aku memiliki background yang kurang bagus,

Mantan seorang pemain.

Iya, aku memang mantan seorang pemain. Tetapi aku tak menyerahkan seluruh diriku begitu saja pada mereka. Yang benar saja! aku tak pernah bersikap se-murahan itu. Tetapi sayangnya orang-orang akan mempercayai mata mereka sendiri ketimbang ucapan konyolku di atas. Tentu saja.

Padahal aku sangat setia.

Haha, lucunya Lelakiku itu seorang yang pengertian, dia tak menyukai orang yang telah berbuat buruk padaku, dia akan marah dengan caranya yang seksi dan panas, dia marah dan meninggalkan ‘Mereka’ yang tak setuju dengan hubungan kami, hanya demi diriku. Dasar, aku jadi sangat cinta. kadang membuatnya marah adalah hobiku, dan terkadang semua keisenganku padanya, membuat dia marah dalam artian baik, menjadi berakhir dengan perbuatan nakal yang panas.

Tapi aku tak pernah sekalipun menyesalinya.

Karena aku, mencintainya. Caranya berbicara, tutur kalimatnya, kata-katanya, sikapnya, cemburunya, kekhawatirannya, segala yang dia miliki membuat ku jatuh hati. Dalam sekali. Aku, kalah.

Haha dan kami masihlah anak muda, yang tengah dimabuk asmara, tolong dimaklum ya?

Aku memiliki banyak sekali keinginan, bagiku, saat melakukan hal romantis dengan Dia, adalah bahasa cinta, tentu saja ini bukan soal trend yang orang-orang bicarakan. Tetapi ketika kau melakukan sesuatu yang romantis dengan pasangan mu, kau akan merasa lebih baik bukan?

Suatu hari, aku membuat kesalahan yang begitu besar, dan membuatnya memutuskan hubungan kami. Siklus itu beberapa kali terjadi. Dan inilah point nya. Lingkaran setan ini, tak pernah berhenti.

Tentunya, aku tak pernah ingin menyakitinya lebih lanjut, aku begitu menyayanginya. Aku mengusirnya dengan cara paling jahat, agar dia bahagia. Aku begitu tulus menginginkan kebahagiaannya kali ini, meskipun Dia tak bersamaku lagi.

Mungkin, dia tak akan pernah percaya dengan hal ini, mungkin sikapku kepadanya memiliki arti yang lain, sama seperti yang temanku katakan kepadaku, bahwa dia sama sekali tak percaya dengan diriku yang menjadi sosok budak cinta untuknya. Karena kelihatannya tak seperti itu.

Padahal…

Padahal aku setengah mati melepasnya demi kebahagiaan yang harus diraihnya. Katanya titik tertinggi cinta itu adalah keikhlasan. Lalu?

Lalu mengapa mereka tak percaya? Ah lagi pula. Untuk apa aku membahas hal ini. Kesannya seperti rentenir yang menagih hutang.

Saat ini aku merasa bingung, karena kami tak sengaja bertemu beberapa kali. Lalu mengapa aku selalu menulis hal ini di laman Twitter ku.

“Jikalau kamu ditakdirkan untukku, maka kita akan bertemu lagi.”

Dan sejujurnya hal itu begitu mengusikku, disaat mungkin dia sudah merasa Benang merah ini telah berakhir, disaat mungkin sudah tak mungkin untuknya memikirkan diriku walau untuk sesaat. Dan mungkin dia sudah memiliki cinta yang lain.

Sejujurnya hal yang sungguh mengganggu ini mendatangkan serangan rindu yang begitu kuat. Aku rindu, aku rindu, aku rindu. Aku tak bisa mengatakannya padamu. Aku akan mati bila hal itu terjadi. Kau tahu mengapa? Karena hanya dengan cara itu kau akan lebih tak terlihat. Kau sudah tertutup oleh kabut, tolong untuk tak menambahkan batu ataupun jembatan. Aku kesulitan melihatmu.

Aku banyak menulis kisah tentang kita yang tak berakhir karam, aku tahu didalam duniaku, kau bisa menjadi milikku seorang.

Tolong lah rasakan, bahwa aku tak berbohong, karna setiap sel atom dalam diriku, menyebut nama mu dengan frustasi juga putus asa.

Seandainya aku bisa mengelilingi waktu seperti karakter Im sol, maka aku akan melakukannya, mencari mu sekalipun sulit, dan membuat mu lebih merasa berharga.

Ini tentang kamu, yang kulihat selama ini. Kamu terlihat bahagia, tetapi aku takut kau kesepian, tolong. Tolong bertahan, karena aku begitu bangga pada dirimu, aku sangat menyukaimu, bahkan kau membuatku lebih jatuh hati lagi. Tetapi jika kau tak pernah memiliki orang lain untukmu tolong kembalilah, dan bersandar padaku.

Banyak karakter fiksi yang kubaca, ku tonton, dan kudengarkan, semuanya memang tak ada yang lebih baik darimu. Semuanya, malah mengingatkan ku tentangmu.

Aku sudah mengatakan hal ini. Tetapi seandainya saja bila kau salah faham, maka maafkanlah aku, aku tak ingin menetapkan standar padamu, tetapi apapun yang kita lakukan secara romantis itu membunuhku dengan baik.

Jika kai berfikir aku berkencan dengan orang lain, haha. Nyatanya mereka tak mampu menggantikan dirimu. dan aku tak mampu membuka hatiku lagi.

Terakhir.
Diara
Diara

Written by Diara

0 Followers

Penulis sajak mati.

No responses yet